CONTOH CERPEN "KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA"



KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA

Bersama ibu itu lebih indah. Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana  ayah bekerja  sebagai tentara dan ibu sebagai guru. Kecil saya di ibu kota,kota yang sangat pesat akan sebuah persaingan dan kerasnya kehidupan. Sampai suatau saat entah apa yang terjadi dengan keluarga ini. Tepat pada saat ulan tahun saya yang ke 3 ayah berkata “ Ayah pergi dinas dulu ya Nak!” entah kenapa biasanya saya tidak pernah menangis pada saaat ayah bekerja . pada saat itu saya menangis dan tidak ingin di tingalkan oleh beliau. Umur yang masih kecil dengan lingkungan yang keras hanya punya pikiran bahwa ayah akan pergi perang dan tidak akan kembali. Beberapa hari,bula, tahun semenjak kejadian itu  ayah tidak pernah kembali. Sampai saatnya saya dan ibu memutuskan untuk kembali ke kampung halaman Lampung.
 Sesampainya di Lampung kamimemulai kehidupan yang baru ibu hanya berjualan pecel untuk menafkahi dan membiayaipendidikan saya. Saya tidak habis piker kenapa ayah tidak kembali lagi sampai suatu saat saya mengetahui bahwa ayah meningalkan kami bukan untuk perang tetapi untuk pergi bersama wanita lain.sulit bagi saya untuk memaafkan dan bias menerima dia kembali. Ibu banting tulang untuk menafkahi saya dan bangkit dari keterpurukan.akhirnya  ibu diterima sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Lampung.  Terauma akan yang terjadi pada ibu membuat saya takut akan mengenal laki-laki pada sat saya menginjak SMP mengikuti perkembangan jaman. Saya di ajak dengan mbk sepupu  yang bernama restu dan refda. Saya yang polos tidak tau mau di ajak kemana. Refda berkata “ ikut yuk?” saya dengan polosmenjawab “ kemana?”, udah ikut aja , kata refda. Sesampainya  saya sampai di salah satu Mall. Saya kaget ternya mereka berdua bertemu dengan lelaki. Saya hanya bias dia dan ingin marah. “Kenapa ngajak saya untuk kaya gini”, kata saya. Refda berkata, “sudahlah lo itu ikut aja sama kita rang”. Sampai akhirnya saya berkenalan dengan salah satu dari lelaki itu. Yang bernama Hendra. Diantara lelaki yang lainyang tampan dan bersih menurut saya ya dia itu.mpan dan bersih menurut saya ya dia itu.jalannya waktu saya dan Hendara di belakang mbk sepupu kami saling mengenal satu sama lain. Akhirnya Hendra menjemput saya di sekolah kebetulan rumah nenek dia dekat dengan sekolahan saya.
Hendra berkata, “ kelas berapa?”.
Saya menjawab, “ kelas 8”.
Hendra hanya berkata, oooohhh”.
Disepanjang jalan kami hanya biasa diam tidak banyak obrolan yang kami tukarkan. Sesampainya di rumah neneknya saya dikenalkan di keluarga besarnya. Saya yang anak SMP tidak tau maksuddari semua ini apa hanya ada tanda Tanya yang besar. Sampai akhirnya dengan berjalannya waktu  kalau kata anak sekarang si di tembak entahlah apapun itu katanya. Tapi dengan ketraumaan saya tentang ayah saya saya tidak bias menjalani hubungan bersama dia. Saya berpikir saya masih kecil, saya harus membangakan ibu, dan yang lebih saya takuti apabila saya akan nerima sakit hati seperti ibu.
Setiap pulang sekolahsaya angkot yang saya naiki melewati sekolahan dia. Setiap melihat dia dengan sengaja saya memangil dia untuk naik angkot dan pulang bersama. Berjalannya waktu sampai akhirnya ada sebuah sebutan untuk saya sebagai dorayaki dan dia sebagai doraemon, entahlah itu sebutan apa. 
ketika saya sedang menonton TV ada tamu yang kerumahternyata si Doraemon dating tapitanpa diduga dia mencari Refda (mbk sepupu). Saya langsung mundur ke dalam kamr dan melanjutkan nonton TV. Ketika saya sedang bingung kenapadoraemon mencari mbk saya bukan saya Refda dating ke kamar.
“ Sis,kamu tau engak Hendra nembak gw”, kata Refda.
Saya hanya bias terdiam entah saya mau nangis, senang, atau marah.
“ kenapa lo sis?”, kata Refda.
Saya menjawab, “ gk apa-apa’’.
Refda kembali kedepan menemui Hendra. Akhirnya Refda menerima cinta Hendra.
Hari Minggu kembali lagi dan saya di ajak untuk ke Mall dimana mereka menjadwalkan untukketemuan.
“ ayo, sis ikut kami”,kata Restu.
“ engak lah mau dirumah aja”.saya menjawab dengan muka yang tudak semangat.
“ kok lo kaya gitu lo milih ikut atau kita musuhin”, kata Refda.
Dengan terpaksa aku ikut dengan mereka semua. Sesampainya di Mall saya hanya bias diam menghindar dari Doraemon. Mungkin dia merasa tidak enak dengan saya. Ketika Refda, Restu, Darman, dan Angga pergi untuk memberi minuman.
“Kenapa ko diam aja, marah tah “, kata Hendra.
Saya tidak menjawab hanya diam saja.
“ ya sudah kalau tidak mau menjawab asal lo tau ya gw jadian sm refda biar gw bs deket sama lo, suruh siapa lo gk nerima gw”. Kata Hendra.
Kesel denger semua jawaban dia langsung saya tingalkan dia pergi.
“cemburu ya”., dia berkata sambil tersenyum.
Waktu sudah sore dan mendapatkan sms kalau hendra akan jemput saya di sekolah besok. Keesokan harinya saya keluar sekolah dan dia sudah ada di depan gerbang. Ingin rasanya menghindar tapi dia sudah melihat saya. Dengan terpaksa dan rasa senang akhirnya jalan lagi dan kerumah neneknya lagi. Di rumah neneknya banyak banget yang diceritakan neneknya kepada saya tentang si Doraemon pada saat kecil.
Pada saat sampai di rumah entah kenapa saya ketawa-ketawa sendiri akan cerita neneknya tentang dia. Saya dengan kaget dilabrak dengan mbk sepupu saya.
“lo ketemuankan sama Hendra?” kata Refda dengan muka marah.
Saya hanya bias diam.
“ udahlah lo engak usah sok diam”. Kata Restu.
Saya menjawab dengan tegas “ kalau saya ketemuan sama dia dan main memang kenapa?”.
Refda yang begitu marah mendorong saya sampai saya terjatuh.
“ lo gk mikir Refdaini cewexnya Hendra “ kata Restu.
Saya hanya bisa diam ketika mereka berdua marah sama saya. Memang salah saya yang pergi berdua tanpa sepengetahuan mbk sepupu saya tapi saya tau apa yang terjadi dihubungan mereka berdua tidak didasarkan cinta tetapi berdasarkan tarohan.
Keesokan harinya sepulang sekolah seperti biasa Hendra menungu saya di depan gerbang. Saya jalan seperti biasa dan mengangap dia tidak ada dihadapan saya.
“ Hai…” kata Hendra dengan merambaikan tangan menuju ke saya.
Saya diam.
“ ko diam aja , mau pulang bareng.”
“ maaf saya mau pulang sendiri” kata saya sambil melangkahkan kaki ke dalam angkot.
Di dalam angkot penuh dengan teman saya SMP dan hanya ada satu anak SMA yaitu Hendra. Di dalam angkot dia mengajak saya berbicara tapi saya hanya bias diam sampai rumah. Hari Minggu pun tiba. Refda dan Restu pergi pada siang hari tanpa menegur dan mengajak saya. Ternyata mereka berdua ketemuan sama Hendra dkk di sebuah Mall. Sesampainya mereka pulang ke rumah HP saya berbunyi ternyata telepon dari doraemon.
“ kenapa tadi engak ikut “ kata Hendra.
“ engak apa-apa lagi engak enak badan aja” saya menjawab dengan gugup.
“ engak usah bohong saya tau semua” kata Hendra dengan suara marah.
“ tau apa?” saya bingung.
“ saya tau kamu bukan anak kandung dari seorang polisi”. Hendra langsung mematikan Hp tanpa mendengar penjelasan dari saya.
Refda dan Restu hanya bias ketawa melihat saya yang menangis di dalam kamar. Saya bingung saya tidak tau apa yang mau saya perbuat. Ternyata dibelakang saya mereka berdua menjelek jelekan saya. Setiap pulang sekolah saya menungu dan menanti kedatangan doraemon tetapi tidak kunjung datang selama seminggu ini.pada hari libur mbk sepupu saya mengajak ke sebuah Mall ternyata bertemu sama dengan Hendra dkk. Sampainya di Mall saya sama sekali tidak ditegor sama Hendra. Dia yang biasanya gembira dan semangat ketika berjumpa kini dia hanya bias diam. Entah apa yang terjadi seorang Doraemon yang biasanya gembira, bahagia, dan tidak merokok pada saat itu pertama kalinya saya melihat dia merokok. Saya ingin marah tapi saya tidak ada hak marah sama yang bukan siapa-siapa saya kami berdua hanya berteman. Sampai waktu siang ada temen dia yang mendekati saya tapi saya tidak ambil pusing karena tetap pada prinsip saya tidak mau pacarandan bernasib sama kaya ibu saya.  Pada saat itulah saya pertama kalinya juga melihat Doraemon yang biasanya ketawa tiba-tiba marah seperti harimau cuman karena temannya duduk disamping saya. Semua yang ada di Mall kaget melihat dia ribut.
Sesampainya di rumah lagi-lagi refda marah dengan saya karena Hendra berubah tidak baik karena saya. Tanpa kejelasan tanpa pembicaraan saya menjauh dari Doraemon demi memilih sepupu.
Beberapa tahun kemudian saya tamat dari SMP dan Masuk SMA Negeri. Pada saat SMA saya merubah diri dari gadis manja dan suka main. Jadi Gadis yang mandiri dan suka berorganisasi. Ya  mungkin karena beban hidup yang banyak saya harus jadi tulang pungung dan Mandiri semenjak kelas 3 SMP ayah tiri saya terkena struk dan saya memiliki adek yang masih bayi.
Setelah berapa kali saya menjalani hubungan dengan orang yang engak saya suka maupun cinta alias kepepet. Akhirnya saya bertemu dengan Deri cowox yang lucu dan gembira. Berjalanya waktu dan kedekatan kami akhirnya saya pertama kalinya mau pacaran dengan hati. Entah kenapa ada yang berbeda sama dia. Wajah mungkin tidak ganteng tapi dia tinggi dan bias buat saya ketawa. Kami juga satu organisasi OSIS setiap ada kegiata disitu ada dia pasti ada saya.
Setiap kegiatan pasti kami bertemu dan bersama-sama ya walaupun kami selalu ribut. Banyak yang tidak suka dengan hubungan kami dari teman-teman dia dan Guru di sekolahan kami. Mungkin teman-teman dia tidak suka sama saya karena saya keliatanya sombong dan arogan. Tapi penilaian mereka salah mereka tidak tau kenapa saya jadi gadis pendiam dan sombong. Berjalannya waktu akhirnya Deri mengetahu kalau saya bukan anak kandung dari seorang Polisi tetapi saya salut sama dia dia tidak meningalkan saya. Dia menerima saya dan keadaan keluarga saya. Tapi namanya manusia tidak ada sempurna sampai akhirnya kami lulus SMA dan tidak dapat seperti dulu yang berjumpa tiap hari di sekolah. Saya sibuk kuliah dia sibuk kerja. Sampai akhirnya saya merasa jenuh dan berhianat dan diapun berhianat sudah banyak penghianatan yang kami lakukan walaupun akhirnya kami bersama-sama lagi. Sampai akhinya mau 7 tahun menjalin sebuah hubungan. Lagi-lagi dia berhianat dibelakang saya entah kenapa kami yang dulu ketawa bareng kini kami menjaga jarak. Entah karena kesibukan kami masing-masing atau karena ada penganti saya di hati dia. Tapi saya jalani kehidupan ini saya yakin penghianatan tidak harus di balas penghianatan tapi doa dan menjadi orang yang sukses itu lebih membangakan daripada mendapatkan penganti dari pasangan yang sebelumnya tapi lebih rendah.
Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bermain cinta dengan siapapun membangakan kedua orang tua itu hal yang saya utamakan sekarang. Mereka dengan pilihannya saya disini bersama ibu saya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer